PEDOMAN
PAKEM PENJUARIAN OPPI INDONESIA
TAHUN
2017
I.
PENDAHULUAN
Bahwa Organisasi Pelestarian Perburungan Indonesia
yang disebut dengan OPPI yang lahir dan berdiri pada tanggal 15
Januari 2017, di Pontianak oleh Bapak Pendiri EDWARD L. TAMBUNAN,
SH.MH, yang bertujuan sebagai organisasi yang berperan aktif dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup, khususnya Pelestarian satwa burung baik yang
dilindungi maupun tidak dilindungi, dan berperan aktif juga dalam memajukan
Pameran burung berkicau dan bidang penjurian di Indonesia yang menjungjung
tinggi nilai-nilai Kejujuruan, Keadilan, Tegas, Profesional serta fair
play.
Bahwa organisasi OPPI Indonesia, dapat mendirikan/
membuat perwakilannya di seluruh Indonesia, baik di Tingkat Propinsi,
Kabupaten/ Kota sebagaimana yang diatur dalam AD/ ART OPPI Indonesia. Dalam hal
ini tentu Juri OPPI Indonesia secara aturan organisasi akan bernaung dalam
setiap Pengurus OPPI, baik ditingkat Pusat, Tingkat Propinsi/Daerah dan Tingkat
Kabupaten/ Kota yang berada dalam Bidang Penjurian OPPI Indonesia.
Bahwa untuk menjadi Juri OPPI Indonesia harus melalui
proses pendidikan dasar Penjurian OPPI Indonesia yang disebut dengan DIKLAT
Juri, sehingga diharapkan semua juri OPPI Indonesia, memiliki pemahaman yang
sama tentang struktur organisasi Bidang Penjurian OPPI Indonesia, Tanggungjawab
Juri OPPI Indonesia, Peraturan penjurian dalam OPPI Indonesia, Kode Etik Juri
OPPI Indonesia serta standarisari Penjurian Indonesia, sehingga akan terbentuk
juri-juri OPPI yang berkualitas, Profesional dan selalu jujur, adil dan tegas.
II.
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG PENJURIAN OPPI INDONESIA
Bahwa Struktur Organisasi Bidang Penjurian OPPI Indonesia terdiri dari:
ü Ketua Bidang Penjurian
ü Pusat Pengendali Pengawasan Penjurian (P4)
ü Instruksi Penjurian (IP)
ü Kordinator Lapangan (Korlap 1 dan Korlap 2)
ü Juri 1 Juri 2 Juri
3 Juri 4 Juri
5 Juri 6
III.
TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB JURI OPPI INDONESIA
A.
Ketua Bidang
Penjuria
a.
Pengertian
Ketua Bidang Penjurian OPPI Indonesia
Ketua Bidang Penjurian adalah salah satu bidang Organisasi OPPI
Indonesia yang membidangi Fungsi Penjurian dalam menjalankan fungsinya
bertanggungjawab terhadah seluruh kegiatan Penjurian OPPI Indonesia dalam
pelaksanaan Pameran, Latber dan Latpres burung berkicau baik yang dilindungi
maupun yang tidak dilindungi yang diselenggarakan oleh EO OPPI Indonesia, maupu
EO diluar OPPI Indonesia yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
b.
Tugas dan
tanggungjawab Ketua Bidang Penjurian yaitu:
·
Melaksanakan tugas Ketua Umum dibidang
Penjurian.
·
Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan
fungsi dan peranannya.
·
Memimpin rapat dalam bidang Penjurian
·
Membuat dan Menandatangani surat-surat penting
organisasi ke luar dan ke dalam yang berkaitan dengan bidang Penjurian.
·
Bersama dengan Sekretaris menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya.
·
Membuat program kerja dalam bidang penjurian dalam
mendukung konsistensi dan profesionalisme Juri, jaminan keselamatan dan
kesejahteraan Juri dalam menjalankan tugasnya.
·
Menyusun dan mengajukan biaya operasional, honor Juri
dalam bertugas baik di tingkat Latber, Latpres dan Kontes.
·
Mengajukan standar penilaian burung untuk dibahas dan
disetujui di dalam rapat Badan Pengurus Pusat.
·
Mengajukan program sertifikasi juri yang dilakukan
setiap tahun untuk dibahas dan disetujui di dalam rapat Badan Pengurus Pusat.
·
Melakukan kegiatan pendidikan kepada
juri sesuai dengan aturan penilaian organisasi OPPI
Indonesia serta melakukan penilaian terhadap juri yang berprestasi
untuk mendapatkan Juri Award yang diadakan sekali dalam setahun.
·
Membuat tata kelola juri di pusat, daerah dan cabang
untuk dibahas dan disetujui di dalam rapat Badan Pengurus Pusat lengkap.
·
Bersama dengan Sekretaris membuat dan menandatangani
surat mandate tugas juri dalam kegiatan lomba tingkat nasional dan regional.
·
Melakukan koordinasi dengan Bidang
Penjurian di daerah maupun cabang.
·
Bersama dengan Ketua harian dan Sekretaris melakukan
Pengawasan terhadap etika juri didalam bertugas maupun diluar tugas.
·
Melakukan koordinasi dengan lembaga penjurian lainnya
dalam satu doktrin standart penilaian Juri OPPI Indonesia.
·
Melakukan evaluasi terhadap kinerja Juri OPPI dan
terhadap program kerja bidang Penjurian.
·
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum dan dapat
pula melalui Ketua Harian.
B.
Pusat
Pengendali Pengawasan Penjurian (P4)
a. Pengertian Pusat Pengendalian Pengawas Penjurian (P4) adalah Pimpinan
tertinggi dalam kegiatan Pameran burung berkicau dalam yang diadakan oleh EO
OPPI Indonesia, maupun EO lain yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
b. Tugas dan tanggungjawab P4 adalah:
·
Membantu tugas ketua Bidang Penjurian dalam
Pengendalian Pengawasan Penjurian OPPI Indonesia.
·
Membuat dan menyusun rencana penugasan IP, Korlap dan
Juri terhadap kegiatan yang diselenggarakan EO OPPI Indonesia dan EO diluar
OPPI Indonesia yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
·
Pusat Pengendalian Pengawas Penjurian (P4) yang berada
dalam struktur Bidang Penjurian Pengurus Pusat, melakukan penugasan terhadap
IP, Korlap dan Juri baik ditingkat pusat maupun daerah yang gelarannya meliputi
gelaran Tingkat Nasional dan Regional, setelah menerima surat atau rekomendasi
dari bidang Pameran, harus persetujuan/ rekomendasi dari Ketua Umum yang di
sampaikan melalui Ketua Harian maupun sekretaris.
·
Pusat Pengandian Pengawas Penjurian (P4) yang berada
dalam struktur Bidang Penjurian Pengurus Daerah maupun cabang-cabang, melakukan
penugasan terhadap IP, Korlap dan Juri yang gelarannya meliputi Latber dan
Latpres setelah menerima surat atau rekomendasi dari bidang Pameran,
harus melaui pesetujuan/ rekomendasi dari Ketua Umum/Regional dan
bilamana hanya ada Pengurus Cabang harus persetujuan/ rekomendasi dari Ketua
Cabang dengan ketententuan bahwa ditingkat daerah/ cabang sudah terbentuk
anggota/tim juri OPPI Indonesia.
·
Mengawasi dan mengevaluasi kinerja IP, Korlap dan juri
sebagai Pengawas internal dalam pelaksanaan kegiatan Pameran Burung berkicau
baik yang diselenggarakan EO OPPI Indonesia maupun EO lainnya yang menggunakan
jasa Juri OPPI Indonesia.
·
Mengawasi jalannya Pameran dan bertanggungjawab penuh
terhadap semua hasil penilaian juri dalam pameran lomba burung berkicau.
·
Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan jalannya
Pameran burung berkicau.
·
Membuat laporan hasil pengawasan penjurian kepada
ketua bidang Penjurian terhadap hasil penjurian suatu kegiatan Pameran/ Kontes,
Latber dan Latpres dilaksanakan.
·
Bertanggungjawab langsung kepada Ketua Bidang
Penjurian.
C.
Instruksi
Penjurian (IP)
a.
Pengertian
Instruksi Penjurian (IP) adalah petugas yang bertanggungjawab terhadap jalannya
penjurian yang memberikan intruksi, arahan, perintah langsung terhadap Korlap
dan juri saat berlangsungnya penjurian dalam Gelaran Lomba burung berkicau.
b.
Tugas dan
Tanggungjawab Instruksi Penjurian (IP)
·
Mengkoordinasi dan mengendalikan jalannya penjurian
dalam pameran burung berkicau.
·
Memerintahkan, Mengatur, menyusun dan merotasi susunan
Korlap dan juri.
·
Memantau, mengamati, meneliti dan mencatat kinerja
burung pada saat burung berada di arena lapangan untuk dilakukan bahan
perbandingan ajuan juri tanpa mempengaruhi ajuan dan penilaian juri.
·
Mengumumkan atau membacakan daftar nominasi hasil
penilaian juri.
·
Bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan semua
komplein/ keberatan dari peserta pameran.
·
Menyelesaikan jalannya gelaran burung berkicau dari
awal sampai akhir gelaran.
·
Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan jalannya
Pameran burung berkicau baik yang di selenggaran EO OPPI Indonesia maupun EO
lainnya yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
D.
Kordinator
Lapangan (Korlap)
a.
Pengertian
Koordinator Lapangan (Korlap) adalah satu atau dua orang lebih petugas yang
bertugas dan bertanggungjawab untuk mengkoordinir juri-juri pada saat
berlangsungnya gelaran dalam penjurian pameran burung berkicau.
b.
Tugas dan
Tanggungjawab Korlap 1
·
Memantau, mengamati, meneliti dan mencatat kinerja
burung pada saat burung berada di arena lapangan untuk dilakukan bahan
perbandingan ajuan juri tanpa mempengaruhi ajuan dan penilaian juri.
·
Membuat dan mencatat burung yang layak diajukan
sebagai nominasi.
·
Membantu Instruksi Penjurian merumuskan nominasi hasil
pengajuan juri, Korlap dan IP.
·
Membantu IP untuk memberikan dan menamcapkan bendera
nominasi kepada burung nominasi.
·
Menyelesaikan jalannya gelaran burung berkicau dari
awal sampai akhir gelaran.
·
Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan jalannya
Pameran burung berkicau baik yang di selenggaran EO OPPI Indonesia maupun EO
lainnya yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
c.
Tugas dan Tanggungjawab
Korlap 2
·
Mengatur waktu mulainya penilaian sampai berakhirnya
penilaian, serta mengatur rotasi dan langkah juri selama dalam lapangan
pameran.
·
Melaksanakan peraturan / ketentuan Gelaran yang harus
dipatuhi oleh Peserta seperti memberi/ menancapkan bendera peringatan, bendera
diskualifikasi, menginformasikan burung turun/ ngepel, melompat-lompat/salto,
menabrak, bagong dan lainnya.
·
Membuat dan mencatat burung yang layak diajukan
sebagai nominasi.
·
Membantu Instruksi Penjurian merumuskan nominasi hasil
pengajuan juri, Korlap dan IP.
·
membantu IP dan Korlap untuk memberikan dan
menamcapkan bendera nominasi kepada burung nominasi.
·
Menyelesaikan jalannya gelaran burung berkicau dari
awal sampai akhir gelaran.
·
Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan jalannya
Pameran burung berkicau baik yang di selenggaran EO OPPI Indonesia maupun EO
lainnya yang menggunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
E.
Tim Juri
a.
Pengertian Tim
Juri adalah sebuah Tim juri yang terdiri dari 4 (empat) atau 6 (enam) atau
lebih yang bertugas untuk menilai atau mengadili serta selaku eksekutor dalam
gelaran pameran burung berkicau yang di selenggarakan oleh OPPI Indonesia.
b.
Tugas dan
Tanggungjawab Juri OPPI Indonesia yaitu:
·
Juri wajib menjalankan visi dan Misi Organisasi OPPI
Indonesia.
·
Juri Wajib mentaati dan menjalankan aturan dan kode
etik Juri OPPI Indonesia.
·
Wajib menjaga nama baik Juri OPPI Indonesia
·
Melaksanakan Penjurian di lapangan dengan dilandasi
nilai-nilai Kejujuran, keadilan dan profesionalitas.
·
Bertanggungjawab atas tugas dan menjaga nama baik OPPI
Indonesia.
·
Memberikan penjelasan kepada kicau mania tentang pakem
penilaian pameran burung berkicau apabila diperlukan.
·
Menunjukkan sikap ramah selama dalam bertugas.
·
Memberikan kenyamanan bagi kicau mania dalam pameran
burung berkicau.
·
Berpenampilan rapi dan menarik.
·
Juri OPPI Indonesia wajib menjungjung tingggi sikap
Fair Play.
IV.
KODE ETIK DAN
ETIKA JURI OPPI INDONDONESIA
A.
Kode Etik Juri
OPPI Indonesia
1. Juri dalam menjalankan tugasnya wajib datang tepat waktu.
2. Juri tidak boleh boleh menolak untuk ditugaskan tanpa ada alasan yang
jelas.
3. Juri wajib menjaga sopan santun dan menunjukkan prilaku yang baik selama
bertugas maupun didalam masyarakat.
4. Juri dilarang mengantangkan burung di lomba yang diselenggarakan OPPI
Indonesia dan EO lainnya yang mengunakan jasa Juri OPPI Indonesia.
5. Juri dalam bertugas dilarang melombakan burung.
6. Juri dilarang mengkonsumsi narkoba, minuman keras dan sejenisnya.
7. Juri saat melakukan penjurian dilapangan dilarang berkomunikasi sesama
juri, kecuali meneriakkan burung yang bagong, turun ngepel dan nabrak-nabrak.
8. Juri dilarang berkomunikasi dengan peserta sebelum dan saat betugas
9. Juri dilarang mengadakan pertemuan dengan peserta sebelum bertugas.
10. Juri dilarang mengunjungi rumah-rumah peserta Pameran.
11. Juri dilarang memberikan komentar atau penjelasan kepada peserta tentang
penilaian Pameran yang sudah berlangsung.
12. Juri dilarang menerima imbalan apapun dari Peserta.
13. Juri dilarang menjanjikan kemenangan dengan peserta.
14. Juri dilarang menggunakan alat telekomunikasi sejenis Handphone saat
bertugas.
15. Juri tidak dibenarkan menerima imbalan dalam bentuk apapun sebelum dan
sesudah bertugas, kecuali honor, akomudasi dan konsumsi juri yang telah
disiapkan dan ditetapkan oleh EO yang menyelenggarakan Pameran Burung berkicau.
B.
Etika Juri OPPI
Indonesia
1. Anggota Juri OPPI Indonesia, dilarang menghubungi dan meminta tugas
kepada Panitia dan EO OPPI Indonesia maupu EO lainnya yang menggunakan jasa
Juri OPPI Indonesia.
2. Anggota Juri OPPI Indonesia, saat bertugas diwajibkan berpakain Juri
OPPI Indonesia yang rapi dan sopan.
3. Anggota Juri OPPI Indonesia, dilarang mengunjungi rumah peserta
Kontestan saat dan selesai bertugas.
4. Anggota Juri OPPI Indonesia, Saat menjalankan tugas diluar kota dilarang
berangkat sama-sama dengan Kontestan.
5. Anggota Juri OPPI Indonesia, saat bertugas dilarang membawa/ atau
berjualan burung atau menjadi calo atau makelar burung yang sedang dikonteskan.
6. Anggota Juri OPPI Indonesia, tidak diperbolehkan protes di gelaran
pameran OPPI maupun gelaran/ pameran di luar OPPI.
7. Anggota Juri OPPI Indonesia, tidak diperbolehkan mengomentari hasil dari
Penjurian gelaran Pameran OPPI berlangsung, kecuali saat rapat kerja dan rapat
evaluasi dilaksanakan.
8. Anggota Juri OPPI Indonesia, dilarang menerima imbalan atau menjanjikan nominasi/
juara kepada kontestan.
9. Anggota Juri OPPI Indonesia, dilarang meninggalkan tempat juri datau
ruangan juri tanpa alasan yang jelas.
10. Anggota Juri OPPI Indonesia, dilarang menggunakan Handphone atau
sejenisnya selama bertugas dilapangan.
11. Anggota Juri OPPI Indonesia, yang mendapatkan tugas, dilarang
mempublikasikan atau memberitahukan dalam bentuk apapun dan kepada siapapun.
V.
STANDARISASI
PENJURIAN OPPI INDONESIA
1.
Sistem
Penilaian
Sisitem penilaian yang digunakan Juri OPPI Indonesia dalam pameran burung
berkicau adalah menggunakan sistem NOMINASI bendera, dan Nominasi bendara
diberikan atas pengajuan Terbaik dari Tim juri yang bertugas. Dan kemudian
Nominasi Bendera dibagi 2 (dua) warna bendera yang terdiri dari :
1) Warna Putih
Adalah Nominasi
yang diberikan atas pengajuan terbaik dari juri, dan terhadap Nominasi Warna
Putih juri berhak memberikan bendera Favorit A (Koncer A) dan Bendera Favorit B
(Koncer B).
2) Warna Kuning
Adalah Nominasi
atas pengajuan dari beberapa juri dan ada dalam catatan atau penilaian dari IP
dan Korlap, diberikan kepada kontestan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja
burung tersebut. Dengan ketentuan bahwa nominasi warna kuning berhak mendapat
bendara Favorit B.
2.
Warna Dan Nilai
Bender
Warna Bendera
yang digunakan OPPI Indonesia sebagai sebagai standarisasi dalam Pameran lomba
burung berkicau, dengan beberapa warna bendera dengan nilai, maksud dan tujuan
yang berbeda yaitu:
1) Warna Putih bertuliskan Nominasi adalah bendara warna putih yang berhak
mendapatkan Bendera Favorit A dan Bendera Favorit B.
2) Warna Kuning bertuliskan Penghargaan adalah bendera warna putih yang
diberikan oleh IP dan Korlap terhadap kinerja burung tetapi tidak berhak
mendapatkan Bendera Favorit A dan Bendera Favorit B.
3) Warna Putih bertuliskan Peringatan adalah bendera peringatan
diskualifikasi.
4) Warna Hitam bertuliskan Diskualifikasi adalah bendera diskualifikasi.
5) Warna Merah bertuliskan huruf A adalah bendera Koncer A dengan nilai 100
point.
6) Warna Biru bertuliskan huruf B adalah bendera Koncer B dengan nilai 25
point.
3.
Pakem Penilaian
Bahwa sistem
penilaian OPPI Indonesia dalam Pameran burung berkicau harus memenuhi 5 (lima)
standarisasi dalam pakem penjurian OPPI Indonesia dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Variasi dan Irama Lagu dengan nilai 40%
Adalah variasi
lagu yang dibunyikan oleh burung diluar suara dasar/ alam yang dimiliki oleh
burung tersebut. Variasai lagu yang dibunyikan oleh burung yang keluar dengan
satu atau dua lebih irama lagu, dengan suara ngerol, nembak dan tidak
putus-putus serta variasi suara tidak monoton, dan irama lagu yang jelas dan
sempurna.
2) Durasi Kerja nilai 20%
Adalah
ketahanan dan daya burung dalam berbunyi atau lamanya burung menyanyikan/
berbunyi dengan suara-suara tertentu selama digantang di tempat pameran, sesuai
dengan karakteristik dari setiap jenis burung tersebut.
3) Volume Nilai 20%
Adalah ukuran
keras kasarnya suara burung tersebut di bunyikan sehingga variasi atau irama
lagu tersebut dapat terdengar dengan jelas, sempurna didengar oleh Tim juri
pada saat melakukan penilaian.
4) Gaya Nilai 10%
Adalah suatu
penampilan dan nilai tambah yang memiliki burung dengan gaya yang khas memiliki
nilai yang indah saat dikonteskan.
5) Fisik Nilai 10%
Adalah keadaan
fisik burung yang sedang dikonteskan, bulunya harus lengkap dan sempurna, fisik
burung harus harus sempurna, dan khusus untuk fisik burung yang salah satu
kakinya cacad, atau matanya senor/buta selama berada digantangan kontes harus
dapat berbunyi diatas tengkrengan baru berhak mendapat penilaian maupun
nominasi, dengan pertimbangan karena OPPI merupakan organisasi yang berperan
dalam bidang pelestarian satwa burung baik yang dilindungi maupun tidak
dilindungi, yang mana satwa burung tersebut yang lahir dengan segala
kesempurnaannya dan kelemahannya berhak juga dinilai dan dilestarikan.
4.
JENIS BURUNG
DAN CARA PENILIAIANNYA
1)
Anis Merah
a.
Irama Lagu
Anis merah
harus harus memiliki lagu yang bervariasi dan dibunyikan tanpa terputus-putus
dengan irama lagu yang panjang-panjang, kecepatan yang cukup serta padat antara
lagu yang satu dengan lagu yang lainnya sehingga burung tampak membunyikan sura
menggulung atau ngerol dan ditunjang oleh tonjolan masteran Jenggot, Cililin,
Love Bird, Kenari Jalak Suren dan lain-lain. Sehingga lagunya akan terdengar
nyeret-nyeret dari satu lagu ke lagu lainnya. Pada saat menggulung lagu atau
ngerol posisi burung harus teller. Presentasi penilaian irama lagu ini biasanya
mencapai nilai 40% dari seluruh penilaian durasi kerja dan kerasnya volume
suara.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi anis
merah mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Anis merah yang lain, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara anis merah tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam
sehingga dapat dibedakan dengan suara anis merah lainnya. Presentasi penilaian
volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Anis merah dengan
nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana anis
merah yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya yang terbaik saat berbunyi
seperti dengan posisi tegap dan berbunyi disertai kepala yang tertunduk
(teller), gaya teller yang baik adalah burung yang mempunyai posisi ekor
terbuka lebar, buang badan dan kepala kiri kanan lebar dengan gaya yang indah
seperti goyang doyong atau gaya penguin. Presentasi penilian gaya anis adalah
10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai anis merah yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik anis merah, apakah fisiknya sempurna
atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak
atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik
secara keseluruhan dari anis merah tersebut. Presentasi penilaian fisik 10%.
f.
Penilaian gugur
dalam proses penilaian Anis merah
·
Penilaian gugur terhadap burung Anis merah terjadi
bilamana:
·
Berbunyi tidak teller;
·
Berbunyi teller dibawah tangkringan/ tengkrengan;
·
Berbunyi teller kemudian terbangun tidak teller lagi,
berbunyi teller kemudian bangun tidak teller lagi, sehingga durasi kerja burung
berkurang;
·
Terlambat berbunyi/ teller, sehingga durasi kerja
hanya 20% dari waktu penjurian (start awal dan tengah tidak berbunyi).
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
2)
Anis Kembang
a.
Irama Lagu
Anis Kembang
harus harus memiliki lagu yang bervariasi dan dibunyikan tanpa terputus-putus
dengan irama lagu yang panjang-panjang, kecepatan yang cukup serta padat antara
lagu yang satu dengan lagu yang lainnya sehingga burung tampak membunyikan sura
menggulung atau ngerol dan ditunjang oleh tonjolan masteran Jenggot, Cililin,
Love Bird, Kenari Jalak Suren dan lain-lain. Sehingga lagunya akan terdengar
nyeret-nyeret dari satu lagu ke lagu lainnya. Pada saat menggulung lagu atau
ngerol posisi burung harus teller ndongak. Presentasi penilaian irama lagu ini
biasanya mencapai nilai 40% dari seluruh penilaian durasi kerja dan kerasnya
volume suara.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi anis
kembang mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Anis kembang yang lain, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara anis kembang tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam
sehingga dapat dibedakan dengan suara anis merah lainnya. Presentasi penilaian volume
adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Anis Kembang
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
anis kembang yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya yang terbaik saat
berbunyi seperti dengan posisi tegap dan berbunyi disertai kepala yang tegap
teller/ ndongak. Presentasi penilian gaya anis adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai anis kembang yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik anis kembang, apakah fisiknya sempurna
atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak
atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik
secara keseluruhan dari anis kembang tersebut. Presentasi penilaian fisik 10%.
f.
Penilaian gugur
terhadap proses penilaian Anis Kembang
ü
Berbunyi sekali-sekali dan loncat-loncat;
ü
Berbunyi teller dibawah tangkringan/ tengkrengan;
ü
Berbunyi teller kemudian terbangun tidak teller lagi,
berbunyi teller kemudian bangun tidak teller lagi, sehingga durasi kerja burung
berkurang;
ü
Terlambat berbunyi/ teller, sehingga durasi kerja
hanya 20% dari waktu penjurian (start awal dan tengah tidak berbunyi).
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/ Irama
Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
3) Murai Batu
a. Irama Lagu
Murai Batu
adalah memiliki ciri khas fighter dan agresif, Suara Burung Murai memiliki
irama lagu yang bervariasi, dengan suara ngerol, dengan tembakan tajam dan
panjang, murai batu dapat menyanyikan suara-suara burung, Kenari, Cililin,
jenggot, Love bird dan suara burung masteran lainnya, dan pada saat
mengeluarkan suara Murai batu dapat membunyikan iram lagu yang tersusun
dan tersambung dengan suara isian yang lain dan tidak putus-putus. Pada saat
dikonteskan Murai batu harus dapat membunyikan irama lagu dengan suara-suara
burung kecil (ngerol) dan di sambung dengan suara tonjolan yang kasar seperti
tembakan cililin, love bird, jenggot, jangkrik dan suara masteran lainnya.
Burung murai batu pada saat mengeluarkan suara posisi burung harus aktif
memainkan ekornya seperti cambuk (ngeplay) dengan kepala naik turun dan tetap
posisi berada diatas tangkringan. Presentasi penilaian irama lagu ini adalah
40%.
b. Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Murai Batu mulaii dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Murai Batu yang lain, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c. Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Murai Batu tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam
sehingga dapat dibedakan dengan suara Murai Batu lainnya. Presentasi penilaian
volume adalah 20%.
d. Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Murai Batu dengan
nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana Murai
Batu yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya yang terbaik saat berbunyi
seperti dengan posisi tegap dan berbunyi disertai kepala naik turun dan ekor
ngeplay. Presentasi penilian gaya anis adalah 10%.
e. Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Murai Batu yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik Murai Batu, apakah fisiknya sempurna
atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak
atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik
secara keseluruhan dari Murai Batu tersebut. Presentasi penilaian fisik Murai
Batu adalah 10%
f.
Gugurnya Penilaian
Terhadap Burung Murai Batu
ü
Berbunyi sambil nempel dikandang;
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi dan tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g. Syarat Masuk Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
4) Kacer
a.
Irama Lagu
Burung Kacer
memilik sifat fighter dan agresif, dan suara kacer memiliki ciri gaya yang khas
bergoyang=goyang sambil mengkipas ekornya, dan Kacer juga memiliki variasi
suara dengan irama lagu yang panjang dan ngerol, menghentak-hentak, rapat dan
disambung dengan suara tonjolan-tonjolan suara masteran seperti cililin,
jenggot, jalak suren, love bird dan suara masteran lainnya. Presentasi penilain
irama lagu adalah 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Kacer mulaii dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Kacer yang lain, presentasi penilaian kerja
burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Kacer tersebut, sehingga irama lagunya terdengar
dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam sehingga dapat
dibedakan dengan suara Kacer lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Kacer dengan
nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana Kacer
yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya dan aksi terbaiknya saat berbunyi
seperti dengan posisi tegap dan berbunyi disertai kepala seperti ular kobra
bergoyang kekiri kekanan, kepal turun dan naik keatas digoyang-goyang, ekor
dibuka seperti kiapas di dihempas-hempaskan. Presentasi penilian gaya anis
adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Kacer yang sama, maka yang
menjadi faktor penentu adalah fisik Kacer, apakah fisiknya sempurna atau tidak,
seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak atau buta,
sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik secara
keseluruhan dari Kacer tersebut. Presentasi penilaian fisik Kacer 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian terhadap Burung Kacer
·
Berbunyi sambil nempel dikandang;
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi dan tidak berbunyi;
·
Berbunyi dan terlalu banyak salto;
·
Burung nge-bagong dan kuda laut;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
5)
Cucak Hijau
a.
Irama Lagu
Burung Cucak
Hijau merupakan burung yang latah dan fighter, Cucak hijau memiliki variasi
suara yang mencolok, kasar, panjang, menghentak-hentak cepat dan rapat. Cucak
Hijau dapat mengeluarkan bunyi irama lagu seperti suara Cililin, Gereja Tarung,
Jenggot/ Kapas Tembak, Love bird dan suara masteran lainnya. Burung Cucak hijau
pada saat mengeluarkan variasi suara/ irama lagu posisinya harus aktif,
kepalanya jambul, sayap menghentak-hentak/ Barong dan berada diatas
tengkrengan, Presentasi penilaian adalah 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Cucak Hijau mulaii dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Cucak Hijau yang lain, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Cucak Hijau tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
dengan tembakan yang kasar sehingga dapat dibedakan dengan suara Cucak Hijau
lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Cucak Hijau
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
Cucak Hijau yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya dan aksi terbaiknya saat
berbunyi seperti dengan badan bongkok dan berbunyi disertai kepala Jambul,
menggetar-getarkan saya, ekor dibuka seperti kapas Tembak. Presentasi penilian
gaya anis adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Cucak Hijau yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik Cucak Hijau, apakah fisiknya sempurna
atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak
atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik
secara keseluruhan dari Cucak Hijau tersebut. Presentasi penilaian fisik Kacer
10%.
f.
Gugurnya
Penilaian terhadap Burung Cicak Hijau
·
Berbunyi sambil nempel dikandang;
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi dan tidak berbunyi;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
7) Cendet/ Pentet
a.
Irama Lagu
Cendet/ Pentet
memliki variasi dan irama lagu ngerol dengan menirukan sura burung masterannya
dengan jelas fasih dengan irama lagu yang memiliki banyak variasi lagu dan
jenis suara, biasanya membawakan suara masternya pendek atau panjang,
bersambung-sambung satu dengan yang lainnya. Namun dalam penilaian Cendet harus
ditunjang dengan tonjolan-tonjolan bersuara kasar seperti Gereja tarung,
Cililin, Jalak Suren, Love bird, jangkrik dan lainnya. Cendet yang bagus
adalah bisa menyusun lagu-lagu kecil (ngerol) ditutup dengan tonjolan-tonjolan
tembakan yang panjang – panjang disertai juga dengan kecepatan bunyi antara
lagu yang satu dengan lagu yang lainnya harus rapat, padat dan berisi. Pada
saat menggulung lagu atau ngerol posisi burung harus tegak dan tetap diatas
tangkringan. Presentasi penilaian irama 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Cendet/ Pentet mulaii dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Cendet/ Pentet yang lain, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Cendet/ Pentet tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
dengan tembakan yang kasar sehingga dapat dibedakan dengan suara Cendet/ Pentet
lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Cendet/ Pentet
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
Cendet/ Pentet yang lebih menonjol dalam menunjukkan gaya dan aksi terbaiknya
saat berbunyi seperti dengan menggelengkan kepala dan menggetar-getarkan ekor.
Presentasi penilian gaya anis adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Cendet/ Pentet yang sama,
maka yang menjadi faktor penentu adalah fisik Cendet/ Pentet, apakah fisiknya
sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang
katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan
fisik secara keseluruhan dari Cendet/ Pentet tersebut. Presentasi penilaian fisik
Kacer 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian terhadap Cendet/ Pentet
·
Mengeluarkan suara-suara anakan cendet/Pentet
berkali-kali;
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi dan tidak berbunyi;
·
Berbunyi sambil melompat sambil salto berkali-kali;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
8) Kenari Standart
a.
Irama Lagu
Kenari Standart
harus memiliki suara/ nafas suara minimal diatas 20 detik hingga selesai
tanpa terputus disertai dengan intonasi suara dengan bunyi lagu yang
berirama naik turunnya suara dan tidak monoton/ suara lantang, harus memiliki
cengkok, bergulung dan tidak patah, semakin banyak mengeluar suara yang
berirama maka semakin tinggi penilaian irama lagu terhadap kenari
tersebut. Presentasi penilain irama Kenari Standart 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Kenari Standart mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau
berhenti berbunyi, dan harus dominan dari Kenari Standart yang lain, presentasi
penilaian kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Kenari Standart tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
dengan cengkoknya yang keras sehingga dapat dibedakan dengan suara Kenari
Standart lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Kenari Standart
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
Kenari Standart yang lebih menonjol dalam menunjukkan aksi terbaiknya saat
berbunyi saat burung bekerja. Presentasi penilian Kenari Standart adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Kenari Standart yang sama,
maka yang menjadi faktor penentu adalah fisik Kenari Standart, apakah fisiknya
sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang
katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan
fisik secara keseluruhan dari Kenari Standart tersebut. Presentasi penilaian
fisik Kenari Standart 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Kenari Standart
·
Berbunyi dan nempel di jeruji sangkar .
·
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
9) Kenari Isian
a.
Irama Lagu
Kenari isian
harus dapat mengeluarkan lagu full isian tanpa lagu standar/blender dengan
durasi bunyi panjang diatas 20 detik hingga selesai tanpa teputus, semakin
banyak variasi lagu isian yang dibawakan maka semakin tinggi penilaian irama
lagu terhadap kenari isian tesebut. Prensentase penilaian irama ini mencapai
40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Kenari isian mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Kenari isian yang lainnya, presentasi
penilaian kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Kenari isian tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
sehingga dapat dibedakan dengan suara Kenari isian lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Kenari Standart
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
Kenari isian yang lebih menonjol dalam menunjukkan aksi terbaiknya saat
berbunyi saat burung bekerja. Presentasi penilian Kenari isian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Kenari isian yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik Kenari isian, apakah fisiknya sempurna
atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak
atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik
secara keseluruhan dari Kenari isian. Presentasi penilaian fisik Kenari isian
10%.
f.
Gugurnya Penilaian
Terhadap Kenari Isian
·
Berbunyi dan nempel di jeruji sangkar .
·
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
10) Campuran Kecil Imfort
a.
Irama Lagu
Campuran Kecli
import harus dapat mengeluarkan lagu dengan suara panjang diatas 20 detik
hingga selesai dengan suara khas ngerol, cengkok yang bergulung-gulung dari
campuran kecil import tersebut. Prensentase penilain irama ini mencapai 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Campuran Kecli import mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau
berhenti berbunyi, dan harus dominan dari Campuran Kecli import yang lainnya,
presentasi penilaian kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Campuran Kecli import tersebut, sehingga irama
lagunya terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan
tajam, sehingga dapat dibedakan dengan suara Campuran Kecli import lainnya.
Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat beberapa Campuran Kecli import
dengan nilai yang kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana
Campuran Kecli import yang lebih menonjol dalam menunjukkan aksi terbaiknya
saat berbunyi saat burung bekerja. Presentasi penilian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Campuran Kecli import yang
sama, maka yang menjadi faktor penentu adalah fisik Campuran Kecli import,
apakah fisiknya sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah
cacad, mata yang katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan
dari kesempurnaan fisik secara keseluruhan dari Campuran Kecli import.
Presentasi penilaian fisik Campuran Kecli import 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Burung Campuran Bebas Imfort
ü
Berbunyi dan nempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
11) Tledekan (Sulingan)
a.
Irama Lagu
Tledekan harus
mempunyai irama lagu ngerol dengan menirukan suara burung masterannya dengan
jelas dan fasih dengan iram lagu yang memiliki banyak variasi lagu dan jenis
suara, biasanya membawakan suara masternya pendek atau panjang,
bersambung-sambung satu dengan yang lainnya. Namun dalam penilain Tledekan
harus ditunjang dengan tonjolan-tonjolan bersuara kasar seperti Cililin, Love
Bird, Jenggot, Jangkrik dan yang lainya. Tledekan yang bagus adalah bisa
menyusun lagu-lagu kecil (ngerol) ditutup dengan tonjolan-tonjolan tembakan
yang panjang-panjang disertai juga dengan kecepatan bunyi antara lagu
yang satu dengan yang lain harus rapat, padat dan getar. Pada saat menggulung
lagu atau ngerol posis burung harus tegak dan tetap diatas tangkringan.
Presentase penilaian irama lagu 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Tledekan mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Tledekan yang lainnya, presentasi penilaian
kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Tledekan tersebut, sehingga irama lagunya terdengar
dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam, sehingga
dapat dibedakan dengan suara Tledekan lainnya. Presentasi penilaian
volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat Tledekan dengan nilai yang
kurang lebih sama baiknya, sedangkan juri dapat melihat mana Tledekan yang
lebih menonjol dalam menunjukkan aksi dengan badan tegap kepala mendongak ke
atas disertai ekor aktif saat burung bekerja. Presentasi penilian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Tledekan yang sama, maka yang
menjadi faktor penentu adalah fisik Tledekan, apakah fisiknya sempurna atau
tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak atau
buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik secara
keseluruhan dari Tledekan. Presentasi penilaian fisik Tledekan 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap burung Tledekan
ü
Berbunyi dan nempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
12) Pleci
a.
Irama Lagu
Dalam penilaian
Burung Pleci diutamakan adalah irama lagu dan volume. Pleci harus duduk tegak
dan membawakan variasi lagu-lagu jenis burung lain. Volume suara sangat
menunjang untuk burung Pleci. Burung Pleci harus mempunyai irama lagu ngerol
dengan menirukan suara burung masterannya dengan jelas dan fasih dengan irama
lagu yang memiliki banyak variasi lagu dan jenis suara. Biasanya membawa lagu
suara masternya pendek atau panjang, bersambung sambung satu dengan yang
lainnya. Irama yang bagus biasanya adalah dapat menyusun lagu-lagu kecil
(ngerol) ditutup dengan tonjolan-tonjolan tembakan yang panjang – panjang
disertai juga dengan kecepatan bunyi antara lagu yang satu dengan yang lain
harus rapat, padat, getar. Pada saat menggulung lagu atau mengalas dan ngerol
posisi burung posisi burung harus tegak dan tetap diatas tangkringan.
Presentase penilain 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Pleci mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Pleci yang lainnya, presentasi penilaian kerja
burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Pleci tersebut, sehingga irama lagunya terdengar
dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam, sehingga
dapat dibedakan dengan suara Pleci lainnya. Presentasi penilaian volume adalah
20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat Pleci dengan nilai yang
kurang lebih sama baiknya, dan pleci sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas
akan tetapi juri dapat melihat mana Pleci yang lebih menonjol dalam menunjukkan
aksi dengan kaki ditengkrengan, posisi badan bongkok kepala mendongak ke
atas (teller) aktif saat burung bekerja, sayap menghentak dan bergetar.
Presentasi penilian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai Pleci yang sama, maka yang
menjadi faktor penentu adalah fisik Pleci, apakah fisiknya sempurna atau tidak,
seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang katarak atau buta,
sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan fisik secara
keseluruhan dari Pleci. Presentasi penilaian fisik Pleci 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Burung Pleci
ü
Berbunyi dan nempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
13) Love Bird
Dalam penilaian
Burung Love Bird terbagi dalam tiga kategori yaitu pendek, sedang dan panjang.
Begitu pula sistem pemberian nilai ada tiga kategori yaitu pendek point 10,
sedang point 20 dan panjang point 50. Kejelian juri sangat diutamakan dalam
memperkirakan panjang pendek hitungan dari detik hingga menit.
Ø
Pendek : 5 detik – 10 detik (point
10)
Ø
Sedang : 10 detik – 20 detik (point 20)
Ø
Panjang : 20 detik – 60 detik (point 50)
Dan tergantung
keadaan dilapangan bilamana burung yang bekerja, diatas rata-rata diatas maka
ketentuan hanya untuk kreteri kemungkinan paling rendah/minimal untuk mendapat
nilai dan nominasi.
a.
Irama Lagu
Burung Love
Bird memilik Variasi irama lagu tembakan dengan durasi bunyi panjang sesuai
kategori diatas. Ada juga yang mengeluarkan irama lagu yang kasar-kasar dengan
tembakan pendek, sedang dan panjang. Presentase penilain tembakan Panjang
ini mencapai 40%, Tembakan sedang 20%, Tembakan Pendek 10%, tambah durasi kerja
dan Volume suara.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi Love
Bird mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Pleci yang lainnya, presentasi penilaian kerja
burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Love Bird tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
sehingga dapat dibedakan dengan suara Love Bird lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat Love Bird dengan nilai
yang kurang lebih sama baiknya, dan Love Bird sebenarnya tidak memiliki gaya
yang khas akan tetapi juri dapat melihat mana Love Bird yang lebih menonjol
dalam menunjukkan aksi dengan kaki di atas tengkrengan, posisi badan
tegap dan ekor bergetar aktif saat burung bekerja, sayap menghentak dan menggunting.
Presentasi penilian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai mana Love Bird yang sama,
maka yang menjadi faktor penentu adalah fisik mana Love Bird apakah fisiknya
sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang
katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan
fisik secara keseluruhan dari mana Love Bird. Presentasi penilaian fisik Love
Bird 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Burung Love Bird
ü
Berbunyi dan mutar-mutar di jeruji sangkar.
ü
Berbunyi menggantung/ menempel kedua kaki di jeruji
sangkar.
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
Dengan
keterangan yang gugur penilaiannya untuk poin 1,2,3 dan 4 gugur penilaian pada
saat ngekek/bunyimutar-mutar dijeruji atau menempel dijeruji atau ngepel atau
diam ditengkrengan tidak akan mendapat penilaian, sedangkan terhadap nilai/poin
sebelumnya yang telah diberikan dalam bentuk bendera nilai tetap dihitung.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
14) Kolibri Ninja
a.
Irama Lagu
Kolibri Ninja,
memiliki variasi suara ngerol, suara pangajang dan dapat mengeluarkan lagu
dengan durasi bunyi panjang diatas 20 detik hingga selesai dengan suara
khas tersebut. Presentase penilaian irama ini mencapai 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Kolibri Ninja mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Kolibri Ninja yang lainnya, presentasi
penilaian kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Kolibri Ninja tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
sehingga dapat dibedakan dengan suara Kolibri Ninja lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat Kolibri Ninja dengan nilai
yang kurang lebih sama baiknya, dan Kolibri Ninja sebenarnya memiliki gaya yang
khas, akan tetapi juri dapat melihat mana Kolibri Ninja yang lebih
menonjol dalam menunjukkan aksi dengan kaki ditengkrengan, posisi badan
tegap, kepala naik turun, sayap bergetar dan ekor terbuka saat burung bekerja.
Presentasi penilian adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
burung adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan
gaya. Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai mana Kolibri Ninja yang sama,
maka yang menjadi faktor penentu adalah fisik mana Kolibri Ninja apakah
fisiknya sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad,
mata yang katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari
kesempurnaan fisik secara keseluruhan dari Kolibri Ninja. Presentasi penilaian
fisik Kolibri Ninja 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Kolibri Ninja
ü
Berbunyi dan menempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasik
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
15) Kolibri Raja
a.
Irama Lagu
Kolibri Raja,
memiliki variasi suara ngerol, suara pangajang dan dapat mengeluarkan lagu
dengan durasi bunyi panjang diatas 20 detik hingga selesai dengan suara
khas tersebut. Presentase penilaian irama ini mencapai 40% dari keseluruhan
penilaian dengan mempertimbangkan durasi kerja dan kerasnya volume suara.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat dilihat dari stabilitas, ketahanan/ daya tahan berbunyi
Kolibri Raja mulai dari awal, tengah dan akhir dan tidak ngetem/ atau berhenti
berbunyi, dan harus dominan dari Kolibri Raja yang lainnya, presentasi
penilaian kerja burung ini adalah 20%.
c.
Volume
Penilaian
Volume adalah kerasnya suara Kolibri Raja tersebut, sehingga irama lagunya
terdengar dengan jelas, dan ditunjang suara Kristal yang jernih dan tajam,
sehingga dapat dibedakan dengan suara Kolibri Raja lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
adalah nilai tambah saat nilai akhir dimana terdapat Kolibri Raja dengan nilai
yang kurang lebih sama baiknya, Kolibri Raja sebenarnya memiliki gaya yang khas
akan tetapi juri dapat melihat mana Kolibri Raja yang lebih menonjol dalam
menunjukkan aksi dengan kaki di atas tengkrengan, posisi badan bongkon,
sayap bergetar dan ekor turun naik (ngeplay) saat burung bekerja. Presentasi
penilian adalah 10%.
e.
Fisik
fisik burung
adalah nilai tambah atau penunjang dari Irama lagu, durasi, volume dan gaya.
Karena disaat yang bersamaan terdapat nilai mana Kolibri Raja, yang sama, maka
yang menjadi faktor penentu adalah fisik mana Kolibri Raja, apakah fisiknya
sempurna atau tidak, seperti bulunya apakah utuh, kaki apakah cacad, mata yang
katarak atau buta, sehingga juri dapat melihat dan membedakan dari kesempurnaan
fisik secara keseluruhan dari Kolibri Raja,. Presentasi penilaian fisik Kolibri
Raja, 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Kolibri Raja
ü
Berbunyi dan menempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
16) Ciblek
Burung Ciblek
bisa berbeda dari pakem penilaian yang lain karena ciblek hanya memiliki suara
khas yang nembak/ngebren dan ceretan.
a.
Irama Lagu
Ciblek harus
bisa mengeluarkan suara nembak/ngeberan, ceretan dengan rapat, cepat (speed)
tanpa putus-putus. Seperti keterangan di atas bawah burung Ciblek bukan
mengutamakan irama lagu yaitu burung yang mengutamakan tambakan panjang/ngebren
dan ceretan. Presentasi penilaian 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor Ciblek
dalam bernyanyi. Seekor Ciblek harus mampu terlihat dominan bernyanyi di antara
Ciblek lainnya. Presentase penilaian durasi kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Kerasnya suara
Ciblek tidak dapat mengalahkan penilaian irama lagu, volume Ciblek di utamakan
yang bersuara Kristal dan cukup terdengar di antara Ciblek lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa Ciblek
dengan nilai yang kurang lebih sama baik. Tidak ada kriteria khusus dalam
menilai gaya tetapi juri dapat melihat mana Ciblek yang lebih memiliki aksi
yang dianggap baik saat berbunyi. Juri harus sangat berhati hati menilai gaya
karena Ciblek yang hanya duduk rapi di salah satu tangkringan cenderung tidak
mengeluarkan tembakan dan volume biasanya kurang. Presentasi penilaian volume
adalah 10%
e.
Fisik
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidakada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor kacer layak dinilai atau tidak, jika
terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus membatalkan nya penilaian
terhadap Ciblek tersebut secara keseluruhan dengan memberikan catatan khusus
secara tertulis. Presentasi penilaian volume adalah 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Ciblek
ü
Berbunyi dan menempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
17) Cucak Rawa
a.
Irama Lagu
Burung Cucak
Rawa memiliki beberapa lantunan lagu yang dibawakan oleh burung cucak rawa, ada
yang di sebut engkle, double dan rouple. Yang baik adalah yang rouple di
bandingkan yang lain. Bagaimana bunyi cucak rawa rouple yaitu ketika bunyi
ngeroll panjang tampa koma, rapat yang seperti saat ini dinamakan Triple
Champion dan seperti apa yang di sebut engkle? Engkle
bunyinya 1, 2, 3 lagu diulang-ulang atau hanya 3 tekukan dan hanya tiga tekanan
dan yang di sebut double salah tidak terlalu panjang kira-kira 5 s/d 6 lagu diulang-ulang.
Semi rouple yaitu ngeroll namun tidak terlalu panjang spitnya rapat kira-kira
panjangnya 40% dari yang rouple.
Cara menilai
cucak rawa yaitu :
Menimal cari
yang 4 – 5 lagu atau 4 – 5 tekukan jangan memilih yang ngempyung / 1 – 2 lagu.
Lebih baik lagi
tentunya memilih yang rople/semi rople tapi di jaman sekarang sudah
langka atau tidak terdapat cucak rawa rople di lapangan. Presentasi penilaian
40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor Cucak
Rawa dalam bernyanyi. Seekor Cucak Rawa harus mampu terlihat dominan bernyanyi
di antara Cucak Rawa lainnya. Presentase penilaian durasi kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Untuk volume
cucak rawa sangat menentukan harus bulat ngegong di tengah maupun di ujung
Buangan di ujung atau bunyi penutupnya jangan keluar suara “kwik’’ di ujung
harus jeglong. Dan volume Cucak Rawa di utamakan yang bersuara Kristal
dan cukup terdengar di antara Cucak Rawa lainnya. Presentasi penilaian volume
adalah 20%
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa Cucak Rawa
dengan nilai yang kurang lebih sama baik. Tidak ada kriteria khusus dalam
menilai gaya tetapi juri dapat melihat mana Cucak Rawa yang lebih memiliki aksi
yang dianggap baik saat berbunyi. Biasanya Cucak Rawa posisi diatas tangkringan
memiliki gaya ekor buka dan sayap kadang bergetar. Presentasi penilaian volume
adalah 10%
e.
Fisik
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidakada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor Cucak Rawa layak dinilai atau tidak,
jika terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus membatalkan nya penilaian
terhadap Cucak Rawa tersebut secara keseluruhan dengan memberikan catatan
khusus secara tertulis. Presentasi penilaian volume adalah 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Cucak Rawa
ü
Berbunyi dan menempel di jeruji sangkar .
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
18) Srindit
a.
Irama Lagu
Burung Srindit
harus memiliki irama lagu dengan tembakan pendek dan panjang. Tembakan Srindit
harus cepat, rapat dan tidak putus-putus. Suara Burung Srindit yang bagus
adalah suara dengan tembakan panjang dan tidak putus-putus. Sedangkan Burung
Srindit yang memiliki suara isian harus juga memiliki tembakan pendek atau
panjang yang rapat dan tidak putus-putus. Presentasi penilaian 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor Srindit
dalam bernyanyi. Seekor Srindit harus mampu terlihat dominan bernyanyi di antara
Srindit lainnya. Presentase penilaian durasi kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Untuk volume
Srindit harus berbentuk suara “cri –ci-ci- ci- cit’’ dan cit-cit-cit itu suara
dasar atau suara panggilan. Dan volume suara Srindit di utamakan yang
bersuara Kristal dan cukup terdengar di antara Srindit lainnya. Presentasi
penilaian volume adalah 20%
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa burung
Srindit dengan nilai yang kurang lebih sama baik. Dan juri dapat memilihat
Srindit mana yang paling dominan dalam menunjukkan aksi gayanya. Bisanya burung
srindit memiliki gaya yang khas yaitu posisi badan tegap kaki bergeser dari
kiri kekanan bolak balik, dan yang badan tegap ngepocong dan kaki bergeser dari
kiri kekanan bolak-balik, dan aktif mengeluarkan suara saat burung bergeser
diatas tengkrengan. Presentasi penilaian volume adalah 10%
e.
Fisik
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidakada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor Cucak Rawa layak dinilai atau tidak,
jika terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus membatalkan nya penilaian
terhadap Cucak Rawa tersebut secara keseluruhan dengan memberikan catatan
khusus secara tertulis. Presentasi penilaian volume adalah 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Srindit
ü
Berbunyi dan menempel kedua kaki di jeruji sangkar.
ü
Berbunyi dan berputar-putar dijeruji sangkar.
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
19) Kapas Tembak/ Cucak Jenggot
a.
Irama Lagu
Burung Kapas
Tembak/ Cucak Jenggot, memiliki variasi suara diluar suara dasar/ alam dengan
irama lagu tembakan yang tajam dan kasar serta rapat dan tidak putus-putus
seperti tembakan suara burung Cicilin, Love Bird, Gereja Tarung, kenari dan
suara masteran lainnya. Suara Burung Kapas Tembak yang baik adalah memiliki
tonjolan dengan tembakan, rapat dan bervariasi dan tidak putus-putus dan saat
bekerja berada diatas tangkringan. Presentasi penilaian Irama lagu Kapas
Tembak/ Cucak Jenggot adalah 10%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian durasi
kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor Kapas Tembak/
Cucak Jenggot dalam bernyanyi. Seekor Kapas Tembak/ Cucak Jenggot harus
mampu terlihat dominan bernyanyi di antara Kapas Tembak/ Cucak Jenggot lainnya
dari awal, tengah dan akhir. Presentase penilaian durasi kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Untuk volume
Kapas Tembak/ Cucak di utamakan yang bersuara keras dan Kristal dan cukup
terdengar di antara Kapas Tembak/ Cucak Jenggot lainnya. Presentasi penilaian
volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa burung
Seekor Kapas Tembak/ Cucak Jenggot dengan nilai yang kurang lebih sama baik.
Dan juri dapat memilihat Srindit mana yang paling dominan dalam menunjukkan
aksi gayanya. Bisanya burung Seekor Kapas Tembak/ Cucak Jenggot memiliki gaya
yang khas yaitu posisi badan bongkok, ekor terbuka seperti kipas, sayap
bergetar-getar dan beraksi dengan gayanya diatas tengkrengan. Presentasi
penilaian volume adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidak ada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor Kapas Tembak/ Cucak Jenggot layak
dinilai atau tidak, jika terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus
membatalkan nya penilaian terhadap Kapas Tembak/ Cucak Jenggot tersebut secara
keseluruhan dengan memberikan catatan khusus secara tertulis. Presentasi
penilaian volume adalah 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Kapas Tembak/ C. Jenggot
ü
Berbunyi dan menempel kedua kaki di jeruji sangkar.
ü
Berbunyi dan menabrak-nabrak berkali-kali.
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
20) Cililin
a.
Irama Lagu
Burung Cicilin
berbeda dengan penilaian dengan burung yang lain, karena burung Cililin tidak
dapat meniru suara masteran burung yang lainnya. Burung Cililin hanya memiliki
dua variasi suara yaitu Tembakan suara dasar dan Tembakan suara Fighter. Suara
Burung Cililin yang berbentuk suara dasar adalah dengan nada suara cri…ci….i…it
dan Suara Nada Fighter berbentuk Tra…ta.a..tak. dan burung cililin yang bagus
harus dominan mengeluarkan suara Fighter disbanding suara dasarnya pada saat
beraksi diatas tangkringan. Presentasi penilaian Irama lagu Cililin adalah 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor Cicilin
dalam bernyanyi. Seekor Cicilin harus mampu terlihat dominan bernyanyi di
antara Cicilin lainnya dari awal, tengah dan akhir. Presentase penilaian durasi
kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Untuk volume
Kapas Cicilin di utamakan yang bersuara keras dan Kristal dan cukup terdengar
di antara Cicilin lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa burung
Seekor Cicilin dengan nilai yang kurang lebih sama baik. Dan juri dapat
memilihat Cicilin mana yang paling dominan dalam menunjukkan aksi gayanya.
Bisanya burung Seekor Cicilin memiliki gaya yang khas yaitu posisi badan tegap
berdiri, kepala tekan kebawah dan kemudian naik keatas, ekor terbuka melambai-lambai
kekanan dan kekiri dan beraksi dengan gayanya diatas tangkringan. Presentasi
penilaian volume adalah 10%.
e.
Fisik
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidak ada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor Cicilin layak dinilai atau tidak,
jika terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus membatalkan nya penilaian
terhadap Cicilin tersebut secara keseluruhan dengan memberikan catatan khusus
secara tertulis. Presentasi penilaian volume adalah 10%.
f.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Cililin
ü
Berbunyi dan menempel kedua kaki di jeruji sangkar.
ü
Berbunyi dan menabrak-nabrak berkali-kali.
ü
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
ü
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
ü
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
g.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
21) Siri-siri
a.
Irama Lagu
Burung
Siri-siri, memiliki variasi suara yang ngerol dan tembakan panjang, dengan
suara rapat, cepat, kasar, tajam dan tidak putus-putus. Suara burung siri-siri
Sumatra lebih tajam dan panjang, rapat suaranya sedangkan burung siri-siri
Borneo lebih kasar suaranya, dan suara burung suara burung siri-siri diutamakan
yang irama lagu yang rapat, cepat, kasar dan ngerol dan sambung suara
panjang. Presentasi penilaian Irama lagu Siri-siri adalah 40%.
b.
Durasi Kerja
Penilaian
durasi kerja dapat di lihat dari intensitas/kreaktifan/kerajinan seekor
Siri-siri dalam bernyanyi. Seekor Siri-sir harus mampu terlihat dominan
bernyanyi di antara Siri-sir lainnya dari awal, tengah dan akhir. Presentase
penilaian durasi kerja ini adalah 20%.
c.
Volume
Untuk volume
Kapas Siri-siri di utamakan yang bersuara keras dan Kristal dan cukup terdengar
di antara Cicilin lainnya. Presentasi penilaian volume adalah 20%.
d.
Gaya
Penilaian gaya
ini adalah nilai tambahan saat ini akhir di mana terdapat beberapa burung
Seekor Siri-siri dengan nilai yang kurang lebih sama baik. Dan juri dapat
memilihat Siri-siri mana yang paling dominan dalam menunjukkan aksi gayanya.
Bisanya burung Seekor Siri-siri memiliki gaya yang khas yaitu posisi badan
tegap berdiri, ekor terbuka, sayap bergetar dan kadang dihentak-hentak dan
beraksi dengan gayanya diatas tangkringan. Presentasi penilaian volume adalah
10%.
e.
Fisik
f.
Penilaian fisik
ini dilakukan bersamaan dengan penilaian utama yaitu irama lagu, volume dan
durasi kerja. Tidak ada presentase khusus terhadap penilaian fisik karena ini
adalah penilaian kelayakan, apakah seekor Siri-siir layak dinilai atau tidak,
jika terdapat kekurangan dari fisik maka juri harus membatalkan nya penilaian
terhadap Siri-siri tersebut secara keseluruhan dengan memberikan catatan khusus
secara tertulis. Presentasi penilaian volume adalah 10%.
g.
Gugurnya
Penilaian Terhadap Siri-Siri
·
Berbunyi dan menempel kedua kaki di jeruji sangkar.
·
Berbunyi dan menabrak-nabrak berkali-kali.
·
Diam dan tidak berbunyi ditengkrengan.
·
Turun kelantai (ngepel) kandang dengan kondisi
berbunyi atau tidak berbunyi;
·
Burung tidak memiliki fisik yang sempurna, seperti
tanpa bulu ekor, dada burung tak punya bulu alias rontok.
h.
Syarat Masuk
Nominasi
Syarat masuk
nominasi harus memenuhi ketentuan diatas yaitu burung harus memiliki Variasi/
Irama Lagu, Durasi kerja, Volume dan dukung dengan Gaya dan fisik burung yang
sempurna, sehingga Juri berhak memberikan bendera Favorit A dan Bendera Favorit
B.
+ komentar + 2 komentar
Online Casino | The Top 5 Online Casinos in India
Get the best casino games. Visit the top mobile casinos in kadangpintar India! Play casino games with bonus for real cash, 인카지노 casino games, 제왕 카지노 live dealer casino,
Top Casino Site | Lucky Club
Welcome to Lucky Club, the best online casino with the best bonus codes. It is luckyclub a great place for online slots & other games, as there is a wide range of
Posting Komentar